Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Ibukota

Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Ibukota

Jakarta (ANTARA) – Kemacetan berubah menjadi hambatan besar sesudah itu lintas di dalam Ibukota Indonesia sehingga sistem ganjil-genap sesuai plat nomor kendaraan diterapkan.

Kebijakan ganjil-genap dikerjakan untuk mengurai kemacetan di jalan-jalan besar Jakarta, khususnya pada jam berangkat serta pulang kerja. Selain mengurai kemacetan, salah pertimbangan penerapan sistem itu ialah menghurangi polusi udara.

Pada sistem ganjil-genap, hanya saja kendaraan berplat nomor kendaraan yang mana diakhiri bilangan ganjil yang tersebut boleh melintas pada jalan tertentu pada tanggal ganjil, misalnya 9. Sebaliknya, pada tanggal genap, misalnya 10, cuma kendaraan berplat genap yang digunakan mampu melintas.

Ganjil-genap diberlakukan pada Hari Senin hingga hari terakhir pekan selama lima hari kerja. Pengemudi wajib mematuhi peraturan ini dengan mencocokkan plat nomor kendaraan sesuai tanggal melintas.

Waktu pelaksanaan ganjil-genap dibagi menjadi dua sesi, yaitu pertemuan pertama pukul 06.00 hingga 10.00 Waktu Indonesia Barat dan juga sesi kedua pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.

Meski sistem itu dilaksanakan untuk mengurai macet, kebijakan ganjil-genap berubah jadi permasalahan bagi pengendara dengan plat kendaraannya tiada sesuai. Mereka harus mencari jalur alternatif untuk mencapai tujuan perjalanan

Berikut ini beberapa jumlah jalur alternatif yang digunakan tersedia untuk mencegah ganjil-genap dalam area Jakarta:

  • Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Suprapto-Jalan Salemba Raya-Jalan Matraman.
  • Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo-Jalan Casablanca-Jalan KH Mas Mansyur.
  • Jalan RE Martadinata-Jalan DanauSunter Barat-Jalan HBR Motik-Jalan Gunung Sahari.
  • Jalan Kwitang-Jalan Gunung Sahari.
  • Jalan RA Kartini-Jalan Ciputat Raya.
  • Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika (arah utara) atau Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika-Jalan Raya Kalibata-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Kasablanka (arah barat).
  • Jalan S. Parman-Jalan Tomang Raya-Jalan Suryo Pranoto-Jalan Cideng.
  • Jalan Warung Jati Barat-Jalan Pejaten Raya-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo.

Jalur alternatif memberi pengendara pilihan pada mengatur perjalanan, teristimewa pada saat berangkat lalu pulang kerja.

Cara alternatif lainnya untuk mengelakkan sistem ganjil-genap adalah menggunakan transportasi umum. Saat ini transportasi umum yang digunakan tersedia pada Ibukota antara lain ialah KRL Commuter Line, bus TransJakarta, MRT lalu LRT.

Artikel ini disadur dari Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Jakarta